Kamis, 20 April 2017

PEREMPUAN PENYANGGA NEGARA

Oleh
AI WIWIN WIDIANSYAH


Terlepas dari kontroversi tentang ungkapan “Wanita adalah tiang negara, jika baik wanita

pada suatu negara maka baiklah Negara-nya. Dan jika rusak mereka maka hancur pulalah

Negara-nya“ sebagai hadits Rasulullah atau kata kata hikmah dari para tokoh ulama.Namun,

yang ingin penulis kupas adalah mengenai makna yang terkandung dari ungkapan tersebut.

Ungkapan tersebut memiliki makna mendalam untuk mengedukasi para perempuan,

Perempuan sebagai tiang negara, memiliki fungsi sangat penting sebagai penyangga negara.

Dimana letak penyangga negara yang sentral bagi seorang perempuan? Lingkungan keluarga

merupakan pusat pembentukan karakter awal dari karakter bangsa, yang ditangan para

perempuanlah mereka para generasi terbangun.

Perempuan harus memiliki ilmu yang tinggi,bukan hanya sekedar tuntutan emansipasi

tapi kebutuhan bagi kaum perempuan. Emansipasi yang menjadi landasan kedudukan

perempuan sejajar dengan kaum laki laki bukan untuk menyamakan kedudukan laki –laki dan

perempuan. Emansipasi berfungsi untuk mencerdaskan kaum perempuan agar bisa membentuk

generasi emas. Emansipasi mengajarkan agar perempuan tahu akan hak dan kewajibannya, hak

yang tak membentur pilar yang sudah digariskan agama, Emansipasi bukan konsep persaingan

antara laki-laki dan perempuan agar memiliki peran yang sama, emansipasi merupakan

persandingan dalam tugas agar saling melengkapi.

Laki-laki dan perempuan bukan harus di persaingkan karena bukan sebuah kompetisi

anatra laki-laki dan perempuan, Laki-laki dan perempuan saling melengkapi, di dalam

perpaduannya ada ibadah untuk laki-laki dan ada ibadah untuk perempuan. Laki-laki dan

perempuan menyatu dalam pandangan yang sama tapi harus pada peran yang berbeda.

Perempuan pintar yang mengenyam pendidikan tinggi,bukan hanya kompetisi di sector

formal menghasilkan prestise,kedudukan dan limpahan penghasilan sebagai hasil jerih payah tapi

mereka yang proporsional mengatur dirinya dengan seimbang untuk sector informal, untuk

keluarga, untuk suami dan anak-anaknya sebagai pelukis generasi beradab.

Perempuan pintar tak akan menghabiskan seluruh waktunya di sector public, karena dia

tahu pahala terbesar bukan pada mendapat pundi pundi rupiah, tapi pada pelayanan untuk suami

dan memfasilitasi pendidikan untuk anak-anaknya. Secangkir kopi terhidang untuk suami di

pagi hari,dan mengantarkan anak sekolah bukankah memberikan pahala yang sangat besar untuk

seorang perempuan ? karena sejatinya nafkah bukan kewajiban di tangan perempuan.

Memandikan anak,,mengajak bermain,mengantar sekolah,menjemput sekolah, menyuapi

anak bukan tugas seorang asisten rumah tangga. Semua tugas ibunya yang seyogyanya tak

dibebankan kepada siapapun. Ibu cerdas akan melakukan semuanya dengan cinta, efek besar

sangat terasa pada sang anak, karena ibunya memiliki ketulusan cinta, bukan karena gaji yang

diterima, bukan karena pekerjaan yang ingin segera selesai, bukan karena takut akan di marahi

majikan, tapi karena ingin memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak.

Lihat saja perkembangan anak-anak pada usia balita, bukankah mereka sering meniru

prilaku orang-orang terdekatnya,yang kerap sekali menemaninya. Jangan salahkan asisten rumah

tangga, kalau ternyata perilaku anak sering meniru dirinya, karena memang dialah yang sering

bertemu dengan anak.

Jangan salahkan anak ketika lebih memilih figure orang lain yang jadi panutannnya

dibanding ibu atau ayahnya, karena intensitas perhatian orang tua tak menjadi figure buat anak

anaknya. Sangat miris kertika anak-anak lebih senang memilih untuk berlibur dengan teman-

temannya dibanding dengan orang tuanya dengan alasan mamah dan papahnya selalu tidak ada

di rumah karena sibuk dengan urusan bisnis dan kantor.

Sepertinya sangat sederhana, ketika seorang ibu menyuruh mengaji dengan guru ngaji,

menyuruh shalat pada anak, menyuruh belajar dengan guru privat, tapi ibunya tetap di tempat

duduk sambal pegang hand phone menghubungi relasi dan rekan bisnis. Kira-kira apa yang ada

di benak anak? Kapan ibu mengajinya,kok menyuruh kakak atau ade terus mengaji sedangkan

ibu dan ayah tak pernah terdengar mengaji?

Anak-anak memiliki kecerdasan dan tingkat kritis yang tinggi, sehingga apa yang ingin

ditanamkan pada anak, hal itu pula yang harus kita lakukan, tidak dengan model calo,menyuruh

naik mobil untuk berangkat,calonya tidak pernah ikut bersama berangkat naik mobil.

Perempuan pintar dapat memilih skala prioritas berdasarkan kewajiban, bahkan mungkin

akan melepaskan beban yang memang tidak wajib untuknya. Kesadaran fungsi peran ibu rumah

tangga pembentuk generasi emas menjadi top atau pokok skala prioritas pada fungsi edukasi

(pendidikan), afeksi (cinta kasih),sosialisasi (penanaman nilai dan norma) dan proteksi

(perlindungan) pada keluarga.

Perempuan masa kini, harus sudah mulai menyadari pentingnya pendidikan anak dalam

pangkuan ibunya. Dampak besar bagi seorang ibu, dia harus multi talenta, pandai dalam segala

bidang, dia harus pandai mengaji, pandai pelajaran sekolah, suri tauladan sikap, pokoknya

menjadi sesosok makhluk yang sempurna, karena anak akan banyak meniru perlakuan orang

tuanya pada dirinya.

Yakinlah apabila anak-anak dibesarkan dengan tangan ibu yang terus berusaha belajar

untuk menjadi orang tua yang sempurna dalam keteladan sikap dan penegtahuannya, maka

generasi emaspun akan terwujud.

Bekerja di sector formal dan mengurus sector domestic bagi perempuan tidak lah menjadi

kontroversi, sepanjang peran untuk edukasi di keluarga tak terabaikan. Perempuan yang bekerja

di sector formal berbagi pekerjaan dengan asisten rumah tangga tidaklah menjadi masalah

selama masih ada waktu untuk memperhatikan,mengontrol,memberi ruang kebersamaan dengan

caranya sendiri pada anak-anaknya.

Perempuan cerdas,pintar,berpendidikan, adalah keniscayaan yang tak menyalahi kodrat

sesuai dengan harapan emansipasi, tetapi semua itu harus didedikasikan untuk keluarga dalam

upaya membentuk generasi penyangga negara. Diawali pendidikan dari pintu rumah,generasi

terbina,terarah dan nilai –nilai peradaban bangsa pun terpelihra tak akan pernah punah.

SELAMAT HARI KARTINI

MENYATULAH DALAM PERAN YANG BERBEDA ANTARA PRIA DAN WANITA

KARENA DI TANGAN PEREMPUAN CERDAS DAN BERAKHLAK MULIA LAH

GENERASI EMAS AKAN TUMBUH…..

UNTUK MU PAHLAWANKU

RA. KARTINI

Oleh Dwi Arum



Sudahkah kita berterimakasih kepadanya?

Atau kita lupa akan kenikmatan yang diberikannya?

Atau mungkin pura-pura lupa akan jasa jasanya?

Tidak ada sedikit atensimu untuknya?

Pahlawanku, engkau tidak membutuhkan itu semua

Namamu harum, walau jasadmu telah terkubur sempurna.

Terima kasihku padamu melebihi luasnya langit di angkasa

Pendidikan yang kau perjuangkan sangat berarti bagi wanita

Seribu bait mungkin tak pernah cukup

Sejuta kata mungkin tak sanggup terucap

Sulit menggambarkan perjuangan nan penuh harap

Kecintaanmu kepada kami hangat terasa

Pengorbananmu untuk kami, mengobarkan asa

Perjalananmu begitu menginspirasi hingga dewasa

Hadirmu adalah takdir ilahi

Melaluimu kami boleh berseklah tinggi

Tak ada lagi perbedaan dengan anak laki laki

Doaku untukmu, juga untuk wanita di negeri ini.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dwi Arum



(i)

Kan ku sampaikan doaku

Lewat semilir angin yang berhembus

(h)

Karna dengan doa adalah cara mencintai

Yang paling indah…

(i)

Saat rasa mulai bicara

Hatipun mulai melangkah

Keindahan yang akan tersampai

Menutupi segala kekurangan yang ada

(h)

Bagi sepenggal cinta berbalut doa

Tiada yang lain…. Kau hanya sempurna…

(i)

Kala jenuh menerpa

Ku ingin dirimu selalu menyapa aku

Kala kehampaan menghampiri

Aku ingin dirimu mendekap aku

(h)

Jarak akan menjadi bilangan angka tanpa makna

Ketika doa mendekap dan menyapa

Begitulah cinta adanya

(i)

Dalam doa yang selalu berharap

Menyampaikan asa yang tidak pernah putus

Hingga kutemukan, ternyata dirimulah

Yang ditakdirkan untukku


13 April 2017| Batam dan Bekasi |Iman Nugraha |HeNee

-------------------------------------------------------------------------------------------------------
(i)

Akan tiba masa

dikala jenuh melanda

Akan datang masa

dimana gairah tak kunjung datang

(h)

Akan tiba masa

Kita berhenti berharap

Pada jarak yang membelenggu

(i)

Namun, ku selalu hadirkan dirimu

Dalam hatiku…

Walau hanya dengan bayangan.

(h)

Bayangan indahmu menari pada lengkung pelangi

Kala hujan berlalu…

Namun aku masih menyimpan rindu

(i)

benar benar merindukan dirimu

Meski Nampak terlihat nyata

Bayang dirimu membuat aku lebih hidup

(h)

Jika hanya dengan menghadirkan bayangmu

Mampu mewarnai hidupku

Maka akan ku simpan selalu

Indahnya kerlingan matamu

17 April 2017 |Batam & Bekasi| Iman Nugraha| HeNe

Iman Nugraha
"Founder, Inovator, Kreator, Konseptor, Rutin memberikan materi-materi kreativitas dan inovasi

Selasa, 11 April 2017

Misconduct (Kelakuan Buruk) Dalam Penelitian Dan Karya Ilmiah

(Oleh: Dian Ikha P)

Dalam integritas akademik di peeguruan tinggi, kejujuran dan etika yang benar dalam melakukan penelitian dan publikasi hasil penelitian, harus dijunjung tinggi. Jika tidak dilakukan akan merendahkan harkat dan martabat sebagai pendidik atau civitas academica di perguruan tinggi.

Misconduct yg biasa dilakukan dalam penelitian dan publikasi antara lain ada tiga, yaitu:
  1. Fabrikasi: membuat-buat atau merekayasa (making up) data dan hasil penelitian dan melaporkan sebagai hasil penelitian. Gabungan anatara plagiat dan falsifikasi. 
  2. Falsifikasi: membebarkan yang salah. Memanipulasi material, pelaporan dan proses penelitian/menghilangkan/mengubah data atau hasil penelitian, sehingga laporan penelitian tidak sesuai dengan catatan penelitian. 
  3. Plagiarism: penggunaan ide, proses, hasil dan kata-kata orang lain tanpa memberikan pengakuan atau sumbernya.

Yang termasuk plagiarsme kriminal adalah: 

  1. Mengambil makalah orang lain (mendowload dari web, blog dsb) dan menggantikan nama penulisnya dengan nama sendiri. 
  2. Membuat copy dari artikel orang lain dan memasukkan ke dalam makalah atau tulisan sendiri tanpa menyebutkan penulis asli dalam tulisan kita/sitasi. 
  3. Melakukan cut and paste, dari beberapa makalah atau tulisan orang lain dan menjadikan tulisan sendiri tanpa menyebutkan dalam tulisan kita atau sitasi (patchwork writing). 
  4. Self plagiarism, tulisan kita yang lain, menjiplak dari tulisan kita sendiri yang sudah dipublikasikan. Ini wajib juga mencantumkan sumbernya, walaupun sumbernya tulisan kita sendiri.

Bagaimana kita terhindar dari misconduct ini?
  1. Bentuk tulisan kita sebagai kutipan. Yaitu ambil beberapa kata atau kalimat sama persis tulisan orang lain, namun saat memasukkan ke dalam tulisan kita beri tanda kutip (".....") dan sumbernya (nama penulis dan tahun terbit/publish tulisan). 
  2. Bentuk tulisan kita sebagai paraphrase. Yaitu gunakan kalimat kita sendiri untuk mengutip tulisan orang lain. Jangan lupa diberi sumbernya (nama penulis dan tahun terbit/publish tulisan).
  3. Hindari copi paste tanpa mencantumkan sumbernya, walaupun dari tulisan kita sendiri untuk tulisan sendiri yang lain.
Kejujuran dalam sebuah tulisan dan publikasi akan menjadikan kita sebagai manusia yang bermartabat. Jangan malu mengakui jika kita hanya meng-copi paste dari tulisan orang lain. Beri tanda kutip dan sumber/nama penulisnya. Walapun hanya share tulisan copas dari media sosial, baik wa, fb, twitter dll, bahkan KTI (tugas akhir mahasiswa, skripsi, tesis, desertasi, penelitian dosen/mahasiswa) dan jurnal yang dipublikasikan.

Hasil Pelatihan Pencegahan dan Penanggulangan Plagiarism di Kopertis 4, Kamis-Jumat, 6-7 April 2017
Dian Ikha P Minggu, 9 April 2017

----
Dian Ikha P

 

Minggu, 09 April 2017

Hujan dan Kamu

(Oleh: Komala Syari)



Suatu waktu ketika rindu beradu sendu
Mengenang masa tak seindah kini
kenangan yang menggenang di sini
hanya mengingat dalam bayang sepi
dingin hati, pilu menggelung rasa
mendung yang menggantung di wajah
terealisasi nyata lewat rintihan hujan
kaku, gemetar,kelu ....

Untukmu yang selalu di hati
hujan yang menderu mengingatkan kisah
kita berdua bercengkrama di satu atap
bercerita tentang kisahku
untukmu yang selalu dalam do'a
hujan yang menderu mengingatkan kisah
perpisahan antara kau dan aku
kau yang di jemput oleh pemilik waktu
pemilik waktu tak pernah berkompromi dengan janjinya
jika janji itu tetpenuhi tak ada yang bisa menundanya

Hujan ini tetap sama, sama ketika saat itu, dan saat lalu
terasa kaku,pilu dan kelu
hujan yang mengingatkan kisah, saat kisah tertawa
hujan ini pun yang mengingatkan kisah, saat tangis kehilangan
hujan ini pun mengingatkan kisah, saat tangis pengharapan
suatu waktu di saat kaki tergenang basah
di saat itu tetes air yang sama jatuh

Suatu waktu di saat tanah basah tersiram
disaat itu derai doa melambung di angkasa
suatu waktu di saat mendung menggantung
di saat itu raut wajah yang di rindu membayang nyata
untuk pemilik waktu, pesan rindu dalam doa ku titip untuk nya
untuk pemilik waktu, hujan ini akan mengawal rindu dan doa ku pada nya
untuk pemilik waktu, saat waktu ku telah sampai ku harap bertemu dengannya kembali


----
Komala Syari
Belajar menjadi seorang yang bisa bermanfaat buat orang lain, lewat menulis salah satunya.



Bersyukur

(Oleh: HeNee Sudarno)



Ketika cobaan itu datang
Kupikir akan segera berlalu
Airmata mengalir, aku masih berfikir dan terus mengingat
Aku sudah berdoa, memohon ampun dan kekuatan...
Terus memohon, meminta dan meminta...
Aku memohon untuk segalanya
Untuk hari yang indah
Rezeki yang berlimpah
Rahmat juga hidayahNya
Hingga akhirnya aku malu...

Cobaan masih disekelilingku
Kali ini aku hanya ingin bersyukur
Untuk kesedihan dan airmata
Untuk hati yang terluka
Untuk semua pelajaran hidup
Untuk semua Rahmat dan KaruniaNya
Untuk gadis kecil dilampu merah yang tersenyum ramah
Hanya ingin bersyukur dan bersyukur...



----
HeNee Sudarno
Just ordinary mom in amazing world, hanya mencoba menuliskan apa yang ada di kepala dan hati.


                 Daman Huri, lahir di Kota Batu 27 silam. Menempuh pendidikan di kampung halaman sampai perguruan tinggi, kini ia menjala...