Jumat, 09 Maret 2018

Antologi "The First"





The First

Merupakan antologi pertama yang dilahirkan bersama para member KWI, inilah sebabnya sebagai gong kami memberi judul "The First." Pada buku ini Dwi Arum bertindak sebagai PJ event The First.


Sinopsis

“Sekolah yang bagus dan unggul menjadi sebuah dambaan bagi setiap lulusan, tapi berbeda dengan Sidiq, sekolah di pelosok negeri lah yang ia dambakan. Akhirnya ia mendaftar menjadi tenaga pendidik di daerah perbatasan. Mengikuti tes dan seleksi yang diadakan oleh Kemenristek, dan beruntunglah dia terpilih menjadi salah satu tenaga pendidik yang akan ditempatkan di daerah yang menjadi impiannya... Dari satu atap tiga keyakinan ia menemukan arti sebuah keberagaman untuk kebersamaan di Alor Indonesia.”

Sidiq Pramudito, Guru

“Rasa kehilangan keluarga pertama kali yang aku alami ternyata bisa kuubah menjadi motivasi dalam hidupku sendiri. Aku mencoba bangkit. Saat itu bisa saja aku berubah menjadi anak nakal dengan mengambinghitamkan masalah keluargaku, bisa saja aku menghancurkan masa kecilku sendiri dengan menyalahkan orang tuaku, tapi untungnya hatiku menginginkan lain... Dan, inilah pilihanku. Menjadikan hidupku lebih baik dan lebih berarti serta berdedikasi untuk keluargaku.”

Muthia Nur Ipmasyari, Mahasiswa

“Aku bahagia karena hidupku sebentar lagi sempurna sebagai seorang perempuan. Aku mengucapkan doa dan memasrahkan semuanya pada Tuhan Yang Maha Segalanya. Hanya selang beberapa menit saja, dokternya berteriak, “Untuk ibu yang hebat, kamu telah menjadi ibu dengan bayi yang tampan ini.” Tangisan bayi siang itu serasa membayar lunas segala rasa kesakitanku. Aku menangis lagi dan mengucapkan syukur atas semuanya.”

Yeti Nurmayati, Ibu rumah tangga


Setiap orang pastilah memiliki pengalaman pertama yang tak terlupakan. Pengalaman itu begitu membekas dalam hati, yang kemudian tertumpahkan dalam sebuah tulisan. Dengan tulisan, sebuah kisah akan terabadikan dalam sebuah karya yang harapannya semoga bisa menjadi inspirasi dan membawa manfaat untuk para pembaca. Selamat membaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

                 Daman Huri, lahir di Kota Batu 27 silam. Menempuh pendidikan di kampung halaman sampai perguruan tinggi, kini ia menjala...